Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA


RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA



pokok pembahasan :

A. Masuknya Islam ke Nusantara (Indonesia)
B. Strategi Dakwah Islam di Nusantara Nusantara
C. Perkembangan Dakwah Islam di Nusantara
D. Kerajaan Islam
E. Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia

A. Masuknya Islam ke Nusantara (Indonesia)
Latar Belakang Masuknya Islam ke Indonesia dilihat dari lima sebab, yaitu :

1. Kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dan kebudayaan Islam.agama dan kebudayaan Islam.
2. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya bandar- bandar perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran tersebut.
3. Terjadi pembauran antar pedagang dari berbagai bangsa serta antara pedagang dan penduduk setempat.
4. Terjadilah kegiatan saling memperkenalkan adat-istiadat, budaya bahkan agama.
5. Bukan hanya melakukan perdagangan, bahkan juga terjadi asimilasi melalui perkawinan


Faktor-Faktor yang Menyebabkan Islam diterima di Indonesia
1. Syarat masuk Islam sangat mudah dengan mengucap kalimat syahadat saja
2. Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana
3. Agama Islam yang menyebar ke Indonesia disesuaikan tradisi Indonesia
4. Agama Islam tidak mengenal kasta dan setiap manusia adalah sama Penyebaran agama Islam dilakukan secara damai
5.  Memakai strategi melalui perdagangan dan perkawinan
6.  Melalui kesenian
7. Pendidikan yang terkait dengan ajaran Islam
8. Tasawuf


Kumpulan Teori Masuknya Islam ke Indonesia

1. Teori Gujarat Tokoh yang mendukung teori ini adalah ilmuan ilmuan belanda seperti Pijnappl dan Mosquette .  Mereka berpendapat bahwa yang membawa agama islam di Indonesia adalah orang arab yang telah lama tinggal di wilayah tersebut. Mosquette mempertegas teori ini dengan hasil penelitiannya terhadap temuan batu nisan di kedua wilayah Indonesia dan Gujarat.

2. Teori Benggali (Bangladesh) Teori ini dikemukakandoleh S. Q. Fatimi .. Teori ini mengemukakan bahwa islam berasal dari Benggali .. Selain itu iai juga mengemukakan bahwa batu nisan Malik Al--Saleh memiliki banyak persamaan dengan batu nisan di Benggali .

3. Teori Persia,Dasar teori ini adalah adanya perkumpulan orang orang Persia di Aceh sejak abad ke-15. Pada saat itu, pemakaian gelar Syah yang biasa digunakan di Persia, juga pernah digunakan raja-raja dan persamaan budaya persia-indonesia

4. Teori Pantai Coromandel (India) Dikemukakan oleh Thomas W. Arnold dan Morisong . Islam datang ke Indonesia melalui Coromandel dan Malabar ( Indonesia ). Dasar teori ini adalah ketidak mungkinan Gujarat menjadi sumber penyebaran Islam ketika itu,karena gujarat pada saat itu belum menjadi pusat perdagangan timur tengah dengan nusantara Teori ArabTeori Arab Bahwa islam di Indonesia datang dari sumbernya langsung, yaitu bangsa Arab. Teori ini didukung oleh Naquid Al-Attas , buya Hamka, Keyzer, M. Yunus Jamil dan Crawfurd. Dasar teori ini adalah keterangan yang menyatakan bahwa pada abad ke-7, orang-orang islam Arab telah ada di Pantai barat Sumatera.



B. Strategi Dakwah Islam di Nusantara

1. Jalur perdagangan Pada abadke-7 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang Islam dari Gujarat/India , Persia,dan bangsa Arab. Mereka telah ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini konsekuensi logisnya menimbulkan jalinan hubungan dagang antara masyarakat indonesia dan para pedagang islam. Di samping berdagang , sebagai seorang muslim juga mempunyai kewajiban berdakwah maka para pedagang islam juga menyampaikan dan mengajarkan agama dan kebudayaan islam kepada orang lain. Dengan cara tersebut banyak pedagang indonesia memeluk agama islam dan mereka pun menyebarkan agama islam yang baru dianutnya kepada orang lain. Dengan demikian, secara bertahap agama dan budayaislam tersebar dari pedagang Gujarat/India, Prsia, dan Bangsa Arab kepada bangsa Indonesia. Proses penyebaran islam melalui perdagangan sangat menguntungkan lebih efektif dibanding cara lainnya

2. Perkawinan Di antara para pedagang Islam ada yang menetap di Indonesia. Hingga sekarang di beberapa kota di Indonesia terdapat kampung Pekojan. Kampung tersebut dahulu merupakan tempat tinggal para pedagag Gujarat. Koja artinya pedagang Gujarat. Sebagian dari para pedagang ini menikah dengan wanita Indonesia terutama putri raja atau Bangsawan. Karea pernikahan itulah keluarga para bangsawan banyak yang masuk Islam. Yang kemudian diikuti oleh rakyatnya.yang masuk Islam. Yang kemudian diikuti oleh rakyatnya. Dengan demikian Islam cepat berkembang.

3. Pendidikan Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubalig yang menyebarkan islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren. Dan didalam pesantren itulah tempat pemuda-pemudi menuntut ilmu yang berhubungan dengan agama islam. Yang jika para pelajar tersebut selesai dalam menuntut ilmu mengenai agama islam, mereka mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kembali ilmu yangmempunyai kewajiban untuk mengajarkan kembali ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat sekitar. Yang akhirnya masyarakat sekitar menjadi memeluk agama islam. Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan islam di Jawa, antara lain pesantren Sunan Ampel Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat( sunan ampel) dan pesantren sunan giri yang sntrinya banyak dari maluku (daerah hitu), dan lain sebagainya

4. Politik Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan memegang peranan penting dalam proses islamisasi. Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama islam, otomatis rakyatnya berbondong-bondong masuk islam . Karena masyarakat indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi dan raja selalu menjadi panutan rakyatnya. Jika raja dan rakyat memeluk agama islam , pastinya demi kepentingan politik maka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan , yangmaka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan , yang diikuti dengan penyebaran agama islam.

5. Melalui dakwah di kalangan masyarakat Di kalangan masyarakat Indonesia sendiri terdapat juru-juru dakwah yang menyebarkan islam di lingkungannya, antara lain: Dato’ri Bandang menyebarkan agama islam di daerah Gowa (Sulawesi Selatan), Tua Tanggang Parang menyebarkan islam di daerah Kutai (Kalimantan Timur), seorang penghulu dari Demak menyebarkan agama islam di kalangan para bangsawan Banjar (Kalimantan Selatan), para wali menyebarkan agama islam di Jawa.wali menyebarkan agama islam di Jawa.

6. Seni budaya Perkembangan islam dapat melalui seni budaya, seperti bangunan(masjid), seni pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Cara seperti ini banyak dijumpai di Jogjakarta, Solo, Cirebon,dls. Seni budaya islam dibuat dengan cara mengakrabkan budaya daerah setempat dengan ajaran islam yang di susupkan ajaran tauhid yang dibuar sederhana, sehalus dan sedapat mungkin memanfaatkan tradisi lokal, misalnya: membumikan ajaran islam melalui syair-syair.Contohnya: gendhing dharma, suluk sunan bonang, hikayat sunan kudus, dan lain- lain.Mengkulturasikan wayang dengan surat doktrin.lain.Mengakulturasikan wayang dengan surat doktrin. Contohnya: tokoh-tokoh simbolis dalam wayang diadopsi atau mencipta nama lainnya yang bisa mendekatkan dengan ajaran islam. Mencipta tokoh-tokoh baru dan narasi baru yang sarat pengajaran. Membunyikan bedug sebagai ajakan sholat lima waktu sekaligus alarm pengingat, sebab insting masyarakat telah akrab dengan gema bedug sebagai pemanggil untuk acara keramaian. Menggeser tradisi klenik dengan do’a-do’a pengusir jin sekaligus doa ngirim leluhur/tahlil.

7. Tasawuf Seorang sufi bisa dikenal dengan hidup dalam kesederhanaan , mereka selalu menghayati kehidupan masyarakatnyayang hidup bersama di tengah-tengah masyarakatnya. Para sufi biasanya memiliki keahlian yang membantu masyarakat dan menyebarkan agama islam. Para sufi pada masa itu diantaranya Hamzah Fansuri di Aceh dan sunan Panggung Jawa. Dengan melalui saluran diatas agama islam dapat berkembang pesat dan diterima masyarakatislam dapat berkembang pesat dan diterima masyarakat dengan baik pada abad ke-13.

Wali yang terkenal ada 9 yaitu: 1. Sunan Gresik (Mulana Malik Ibrahim) 2. Sunan Ampel ( Raden Rahmat) 3. Sunan Bonang (Makdum Ibrahim) 4. Sunan Giri (Raden Paku) 5. Sunan Derajat (Syarifudin) 6. Sunan Kalijaga (Jaka Syahid ) 7. Sunan Kudus (Jafar Sodiq) 8. Sunan Muria (Raden Umar Said) 9. Sunan Gunung Jati (Faletehan) Para wali tersebut adalah orang asli indonesia, kecuali Para wali tersebut adalah orang asli indonesia, kecuali sunan gresik.
Mereka memegang beberapa peran di kalangan masyarakat sebagai:
1. Penyebar agama islam
2. Pendukung kerajaan-kerajaan islam 
3. Penasihat raja-raja islam
4. pengembang kebudayaan daerah yang telah disesuaikan dengan budaya islam.
Karena peran mereka itulah, maka para wali sangat terkenal di kalangan masyarakat.



C. Perkembangan Dakwah Islam di Nusantara

1. PERKEMBANGAN ISLAM DI SUMATERA
    Perkembangan agama Islam bermula di Pasai, Aceh utara.Disebarkan oleh Abdullah Arif, mubaligh dari Arab dengan misinya berdakwah dan berdagang. Prinsip Abdullah arif yaitu keramahan dan kesopananarif yaitu keramahan dan kesopanan Selanjutnya berkembang di Pariaman, Sumatera Barat. Disebarkan oleh Syekh Burhanuddin,secara pelan dan perlahan dengan arif dan bijaksana karena adat di sana sangan kuat. Tahun 1440 berkembang di Sumatera Selatan. Disebarkan oleh Raden Rahmat. Arya Damar, buapati Majapahit di palembang waktu itu diberi saran oleh Raden Rahmat untuk menyebarkan agama Islam di Sumatera Selatan.

2. PERKEMBANGAN ISLAM DI KALIMANTAN, MALUKU, DAN PAPUA
    Di pulau Kalimantan, bermula di Kalimantan Selatan. Dibawa oleh para pedagang Arab dan mubaligh Jawa. Perkembangan di Kalimantan Selatan mencapai puncaknya setelah Majapahit runtuh tahun 1478. Selanjutnya di Kalimantan Barat bermula di Muara Sambas dan Sukadana. Disebarkan oleh para pedagang dari Johor, serta ulama dan mubaligh Palembang. Penyebaran di Kalimantan Timur oleh Dato Ri Bandang dang Tuang Tunggang melaluiTimur oleh Dato Ri Bandang dang Tuang Tunggang melalui perdagangan. Abad ke-15 agama Islam telah masuk dan berkembang di Maluku. Bermula di Ternate, Tidore, Bacau, dan Jailolo melalui pedagang yang beragama Islam dan para ulama serta mubaligh. Perkembangan agama Islam di Papua agak lambat. Bermula dari Misol,Salawati,Pulau Waigeo, dan Pulau Gebi melalui pengaruh raja-raja Maluku, para pedagang Islam, dan ulama dari Maluku.

3. PERKEMBANGAN ISLAM DI SULAWESI
    Abad ke-16 mula-mula masuk di Goa yang disebarkan oleh Dato Ri Bandang. Sebelum Islam datang, masyarakat menganut ajaran nenek moyang. Jauh sebelum raja Goa masuk Islam karena Dato Ri Bandang, banyak para pedagang yang telah menyebarkan agama Islam, sehingga sudah banyak masyarakat yang menganutnya. Dan dari Goa, Islam terus berkembang ke daerah Talo dan Bone.

4 . PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSA TENGGARA
     Tahun 1540 agama Islam Masuk di Nusa Tenggara dibawa para mubaligh dari Bugis dan dari Jawa. Bermula di Lombok yang penduduknya disebut suku sasak. Dari Lombok perlahan menyebar ke Sumbawa dan Flores.

5. PERKEMBANGAN ISLAM DI PULAU JAWA
Abad ke-11 Islam masuk Jawa dengan perantara pedagang Arab dan Mubaligh Pasai. Bermula di daerah pesisir utara Jawa Timur. Tokoh terkenal di Jawa Timur Maulana Malik Ibrahim dari Gresik. Di Jawa Tengah, penyiaran berpusat di Demak. Penyiaran di Pulau Jawa dilakukan oleh wali songo.



D. Kerajaan Islam


1. Kerajaan-Kerajaan Islam Pertama di Sumatera

a. Samudera Pasai
     Kerajaan Pasai adalah Kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini terletak di pesisir timur laut Aceh. Kemunculan pertama kalinya diperkirakan abad ke-13 M, sebagai proses dari hasil Islamisasi daerah-daerah pinggir pantai yang pernah disinggahi para pedagang-pedagang muslim sejak abad ke-7, ke-8, dan seterusnya. Buktipedagang-pedagang muslim sejak abad ke-7, ke-8, dan seterusnya. Bukti berdirinya kerajaan ini adalah dengan adanya nisan kubur yang terbuat dari batu granit asal Samudera Pasai. Dan nisan itu, dapat diketahui bahwa raja pertama kerajaan itu meninggal pada bulan Ramadhan tahun 696 H, yang diperkirakan bertepatan dengan tahun 1297 M. Malik Al-Shaleh adalah raja pertama kerajaan tersebut dan merupakan pendiri kerajaan itu. Hal ini diketahui melalui tradisi Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Melayu, dan juga hasil penelitian atas berbagai sumber yang dilakukan sarjana-sarjana Barat, khususnya Belanda, seperti Snouck Hurgronye, J.P.Molquette, J.L.Moens, J.Hushoff Poll, G.P.Rouffaer, H.K.J.Cowan, dan lain-lain. Dari segi politik, munculnya kerajaan Samudera Pasai pada abad ke-13 M itu sejalan dengan suramnya peranan kerajaan Sriwijaya, yang sebelumnya memeganag peranan penting di kawasan Sumatera dan sekelilingnya.


b. Aceh Darussalam
    Kerajaan Aceh terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Aceh Besar. Disini pula terletak ibu kotanya. Kurang begitu diketahui kapan kerajaan ini muncul atau berdiri. Anas Machmud berpendapat, kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-15 M, diatas puing- puing kerajaan Lamuri, oleh Muzaffar Syah (1465-1497). Dialah yang membangun kota Aceh Darussalam. Menurutnya pada masa pemerintahannya, Aceh Darussalam mulai mengalami kemajuan dalam bidang perdagangan karena saudagar-saudagar Muslim yang sebelumya berdagang dengan Malaka memindahkan kegiatan mereka ke Aceh, setelah Malaka dikuasai Portugis pada tahun 1511 M. sebagai akibatsetelah Malaka dikuasai Portugis pada tahun 1511 M. sebagai akibat penaklukan Malaka Utara melalaui selat Karimata dari Portugis itu, jalan dagang yang sebelumaya dari laut Jawa ke Sunda dan menyusur pantai Barat Sumatera, kemudian ke Aceh. Dengan demikian Aceh ramai dikunjungi saudagar dari berbagai negeri.


2. Tumbuh dan Berkembangnya Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa

a. Demak Kerajaan
    Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa, kerajaan ini muncul ketika melemahnya Raja Majapahit. Di bawah pimpinan Sunan Ampel Denta, Walisongo bersepakat mengangkat Raden Patah menjadi Raja pertama kerajaan Demak. Gelar Raden Fatah adalah Senopati Jimbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Demak sebelumnya adalah Bintoro yang merupakan daerah vasal Majapahit yang diberikan oleh Raja Majapahit kepada Raden Patah. Pemerintahan Raden Patah berlangsung kira-kira di akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16 M. Dikatakan, ia adalah seorang anak Raja Majapahit dari seorang ibu muslimabad ke-16 M. Dikatakan, ia adalah seorang anak Raja Majapahit dari seorang ibu muslim keturunan Campa. Ia digantikan anaknya yang bernama Sambrang Lor, dikenal juga dengan julukan Pati Unus. Menurut Tome Pires, Pati Unus baru berumur 17 tahun ketika menggantikan ayahnya sekitar tahun 1507. Menurutnya tidak lama setelah naik tahta, ia merencanakan suatu rencana serangan terhadap Malaka.
  Semangat perangnya memuncak ketika Malaka ditaklukkan Portugis pada tahun 1511. Akan tetapi, sekitar pergantian tahun 1512-1513, tentaranya mengalami kekalahan besar. Pati Unus digantikan oleh Trenggono yang dilantik sebagai Sultan oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin. Ia memulai pemerintahan pada tahun 1524- 1546. Pada masa Sultan Demak yang ketiga inilah Islam dikembangkan keseluruh tanah Jawa, bahkan sampai ke Kalimantan Selatan. Penaklukan Sunda Kelapa berakhir tahun 1527 yang dilakukan oleh gabungan Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fadhilah Khan. Majapahit dan Tuban jatuh ke bawah kekuasaan Demak diperkirakan pada tahun 1527 itu juga.

b. Pajang 
    Kesultanan Pajang adalah pelanjut dan dipandang sebagai pewaris kerajaan Islam di Demak. Kesultanan yang terletak di Kartasura sekarang itu merupakan kerajaan Islam yang pertama yang terletak di pedalaman pulau Jawa. Usia kesultanan ini tidak panjang, kekuasaaan dan kebesarannya kemudian diambil oleh kerajaan Mataram. Sultan atau Raja yang pertama adalah Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging, lereng gunung Merapi. Oleh Raja Demak ketiga yaitu Sultan Trenggono, Jaka Tingkir diangklat sebagai Raja pajang setelah sebelumnya dikawinkan dengan anak perempuannya.sebelumnya dikawinkan dengan anak perempuannya.

c. Mataram 
   Awal dari kerajaan Mataram adalah ketika Sultan Adiwijaya dari Pajang meminta bantuan kepada Ki Pamanahan yang berasal dari daerah pedalaman untuk menghadapi dan menumpas pemberontakan Aria Penangsang. Sebagai hadiah atasnya, Sultan kemudian menghadiahkan daerah Mataram kepada Ki Pamanahan yang menurunkan Raja-raja Mataram Islam kemudian. Pada tahun 1577 M, Ki Gede Pamanahan menempati IstanaPada tahun 1577 M, Ki Gede Pamanahan menempati Istana barunya di Mataram. Dia digantikan putranya, Senopati, pada tahun 1584 dan dikukuhkan sebagai Raja Mataram oleh Sultan Pajang.

d. Cirebon
    Kesultanan Cirebon adalah kerajaan Islam yang pertama di Jawa Barat. Kerajaan ini didirikan oleh salah satu anggota Walisongo, yaitu Sunan Gunung Jati. Diawal abad ke-16, Cirebon merupkan daerah kecil dibawah kekuasaan Pakuan Pajajaran. Raja Pajajaran hanya menempatkan seorang juru labuhan disana yang bernama Pangeran Walangsungsang, seorang tokoh yang mempunyai hubungan darah dengan Raja Pajajaran.dengan Raja Pajajaran. e. Banten Kerajaan di Banten merupakan perluasan Islam yang dilakukan oleh kerajaan Cirebon yang dipimpin oleh Sunan Gunung jati. Perluasan wilayah itu dimulai dengan pendudukan Sunda oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1527 M.

3. Tumbuh dan Berkembangnya Kerajaan- Kerajaan Islam di Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi
a. Kalimantan

1. Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan. Kerajaan ini muncul ketika terjadi peristiwa pertentangan dalam keluarga istana, antara Pangeran Samudera sebagai pewaris sah kerajaann Daha,dengan pamannya yang bernama Pangeran Tumenggung. Ketika Raja Sukarama hampir sebagai pewaris sah kerajaann Daha,dengan pamannya yang bernama Pangeran Tumenggung. Ketika Raja Sukarama hampir tiba ajalnya, Ia berwasiat agar yang menggantikannya adalah cucunya Raden Samudera. Keempat putranya tentu tidak menerima wasiat itu. Pertentangan itu menimbulkan keluarnya Pangeran Samudera dari kerajaan dan berkelana sampai ke kerajaan Demak. Ia meminta bantuan disana, dan akhirnya kerajaan Demak mau membantu pangeran Samudera asalkan dia mau menganut ajaran Islam dan akhirnya berhasil dan kerajaan itu berkembang menjadi kerajaan Islam.

2. Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Menurut risalah Kutai, dua orang penyebar Islam tiba di Kutai pada masa pemerintahan Raja Mahkota. Salah seorang diantaranya adalah Tuan Bandang, yang dikenal dengan Dato’ Ri Bandang dari Makasar, dan yang lainya adalah Tuan Tunggan Parangan. Setelah pengislaman, Dato’ Ri Bandang kembali ke Makasar dan Tuan Tunggang kembali ke Kutai dan melalui yang terakhir inilah Raja Mahkota tunduk kepada keimanan Islam. Setelah itu, segera dibangun masjid sebagaikeimanan Islam. Setelah itu, segera dibangun masjid sebagai tempat pengajaran agama Islam. Yang pertama adalah Raja Mahkota sendiri, kemudian Pangeran, kemudian Para menteri, panglima dan hulubalang dan akhirnya rakyat biasa. Hal ini terjadi pada tahun 1575 M.

b. Maluku 
    Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 1406, Raja Ternate memeluk Islam, nama raja itu adalah Vongi Tidore. Ia mengambil seorang istri keturunan Ningrat Jawa. Namun raja yang benar-benar memeluk agama Islam adalah raja yang bernama Zayn Al-Abidin pada tahun 1486-1500 M.

c. Sulawesi
    Kerajaan Goa-Tallo merupakan kerajaan kembar yangKerajaan Goa-Tallo merupakan kerajaan kembar yang saling berbatasan, biasanya disebut dengan kerajaan Makassar. Kerajaan ini terletak di semenanjung barat daya pulau Sulawesi. Kerajaan tersebut menerima ajaran agama Islam dari Gresik atau Giri yang tersebar dalam proses Islamisasi diseluruh nusantara. Kemudian kerajaan kembar Goa-Tallo menyampaikan “pesan Islam” kepada kerajaan-kerajaan lain seperti Luwu, yang lebih tua, Wajo, Soppeng, dan Bone.



E. Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia

1. Gerakan Pendidikan dan Sosial

a. Sekolah Thawalib
    Sekolah ini berasal dari surau jembatan besi. Surau = langgar atau masjid. Lembaga pendidikan Surau berartilanggar atau masjid. Lembaga pendidikan Surau berarti pengajian di Masjid, mirip dengan pesantren di Jawa. Haji Abdullah Ahmad dan Haji Rasul pada tahun 1906 telah merintis perubahan “sistem surau” menjadi sistem sekolah. Pada tahun 1919 Haji Jalaludin Hayib menerapkan sistem kelas dengan lebih sempurna. Organisasi Sumatera Thawalib berkembang menjadi organisasi politik (Permi).

b. Jamiat Khair 
    Organisasi ini didirikan di Jakarta oleh masyarakat Arab Indonesia pada tanggal 17 Juli 1905. Pendiri : Sayid Muhammad Al Fachri bin Syihab, Sayid Idrus bin Ahmad bin Syihab, dan Sayid Sjehan bin Syihab. Dua program : mendirikan dan membina sekolah dasar, serta menyeleksi dan mengirim para pelajar untuk mengikuti pendidikan di Turki.

c. Al-Irsyadc.
   Organisasi sosial ini didirikan oleh kaum pedagang Arab di Jakarta. Al Irsyad memusatkan perhatiannya pada bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah dan perpustakaan. Aktivitas organisasi ini lebih dinamis. Jika jamiat Khair dikuasa oleh golongan sayyid atau ningrat. Al Irsyad sebaliknya, menolak adanya perbedaan atau diskriminasi antara kaum elite dengan golongan alit (kecil).

d. Persyarikatan Ulama
    Organsasi sosial kemasyarakatan ini semula bernama Hayatul Qulub, didirikan di Majalengka, Jawa Barat, oleh K.H. Abdul Halim pada tahun 1911. Hayatul Qulub memusatkan perhatiannya pada bidang pendidikan, sosial dan ekonomi. Sejak 1917 namanya diubah menjadi Persyarikatan Ulama. Tujuan yaitu menyatukan para ulama dan mengajak mereka untuk menerapkan cara-cara modern dalam mengelola pendidikan.modern dalam mengelola pendidikan. Dua sistem pendidikan : “sistem madrasah” dengan “sistem asrama” = ”Santri Asromo”. Tiga bagian : Tingkat permulaan, dasar, dan lanjutan. Ulama memiliki ciri khas, mempertahankan tradisi bermazhab dalam fiqih; tetapi menerapkan cara-cara modern dalam pendidikan. Pada tahun 1952 diubah menjadi Persatuan Umat Islam (PUI).

e. Nahdatul Ulama (NU)
    NU didirikan pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar. Prinsip dasar organisasi ini adalah kitab Qanun Asasi (prinsip dasar) dan kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah. Tujuan : untuk menegakkan ajaran Islam menurut paham kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Republik Indonesia.

Usaha NU mencapai tujuan :
1. Bidang keagamaan : melaksanakan dakwah islamiyah, meningkatkan rasa persaudaraan.
2. Bidang pendidikan : menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas.
3. Bidang sosial budaya : mengusahakan kesejahteraan rakyat dan kebudayaan dengan nilai keislaman dan kemanusiaan.
4. Bidang ekonomi : mengusahakan pemerataan untuk menikmati
4. Bidang ekonomi : mengusahakan pemerataan untuk menikmati hasil pembangunan.
5. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

f. Muhammadiyah 
   Organisasi ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H Ahmad Dahlan. Kegiatan Muhammadiyah dipusatkan dalam bidang pendidikan, dakwah, dan amal sosial. Organisasi ini menekankan antara pendidikan agama dan pendidikan umum, serta pendidikan keterampilan. Gerakan dakwah Muhammadiyah menekankan kemurnian aqidah; memerangi berbagai perbuatan syirik, menyekutukanaqidah; memerangi berbagai perbuatan syirik, menyekutukan Allah Swt. Dalam segala bentuknya; menentang takhayul; khufarat; dan perbuatan bid’ah.

2. Gerakan Politik
     Diantara partai politik Islam yang tumbuh sebelum kemerdekaan adalah Permi, SI, dan PII. SI didirikan di Solo pada tanggal 11 November 1911 sebagai kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada tanggal 16 Oktober 1905.
     SI kemudian berubah menjadi Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII). Partai Islam Masyumi pada awal berdirinya merupakan satu-satunya partai politik islam yang diharapkan dapat memperjuangkan kepentingan seluruh golongan umat islam dalam negara modern yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Masyumi merupakan partai federasi yang menampung semua golongan tradisional.

  itulah sedikit penjelasan yang bisa saya sampaikan mengenai rahmat islam bagi nusantara semoga bisa bermanfaat untuk kalian semua...
Thank You !!!


Post a Comment for "RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA"