Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerahkan Hati Nurani Dengan Saling Menasihati

Cerahkan Hati Nurani Dengan Saling Menasihati




        Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang tak bisa hidup sendirian tanpa adanya dukungan dan bantuan dari orang lain. Hal tersebut memang tidak dapat dipungkiri mengingat banyaknya hal yang tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan kemampuan seorang diri. Tak hanya itu terkadang kita juga memerlukan support dan atau nasihat disaat kita salah dalam melangkah atau sedang dalam keadaan yang sulit. Untuk itu sebagai manusia yang baik dan juga sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita saling mengingatkan dan saling menasihati untuk menciptakan suasana yang harmonis di lingkungan sekitar kita, terutama di lingkungan keluarga.


Perintah Saling Menasihati

    Nasihat merupakan perkara yang sangat agung bagi setiap muslim. Bahkan  Rasulullah menjadikannya sebagi pokok ajaran agama.
Nabi Muhammad bersabda :
" Agama adalah nasihat." Kami berkata : " kepada siapa wahai Rasulullah?" Rasulullah saw bersabda : " Bagi Allah, bagi Kitab-Nya, bagi Rasul-Nya, dan bagi para imam kaum muslimin serta segenap kaum muslimin."
Perintah untuk saling menasihati juga dijelaskan dalam Al Quran yaitu dalam Q.S. Al Luqman ayat 13 dan 14, sbb.







Artinya :

     “ Dan (ingatlah) ketika luqman berkata  kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku , janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kapada-Ku lah kembalimu". (Q.S. Luqman/31 : 13-14)”


      Dari kedua ayat tersebut dapat dipahami bahwa di antara kewajiban ayah adalah memberi nasihat dan pelajaran kepada anak-anaknya. Agar anak tersebut dapat menempuh jalan yang benar, dan memnjauhkan diri dari kesesatan. Anak adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah swt. Oleh sebab itu , orang tua harus memelihara, membesarkan, merawat, menyantuni dan mendidik anaknya dengan penuh tanggungjawab dan kasih sayang. Rasulullah saw. mengajarkan bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu dan bapaknyalah yang berperan mengubah  fitrah itu menjadi majusi. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis yang berbunyi sebagai berikut.
"setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ibu bapaknyalah (yang akan berperan ) "mengubah" anak itu menjadi seorang Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi." (H.R. Bukhari ).
Orang tua mempunyai kewajiban memelihara dan mengembangkan fitrahnya atau potensi dasar keislaman anak tersebut sehingga tumbuh kembang menjadi muslim yang benar-benar menyerahkan diri secara total kepada Allah swt.
Seorang anak wajib mematuhi dan menghormati orang tuanya yang telah bersusah payah dalam membesarkan dan mendidik seorang anak.


       Setelah mengetahui bahwa perintah untuk saling menasihati sangatlah dianjurkan, tentu kita ingin melaksanakannya dengan baik dan benar agar tidak terjadi kesalahpahaman antara orang yang memberikan nasihat dan orang yang hendak di beri nasihat. Lalu bagaimanakah cara menyampaikan sebuah nasihat baik dan benar?.. (berikut penjelasannya).

Adab dan Metode Menyampaikan nasihat (dakwah) 

1.Niat yang benar
  Hendaklah orang yang memberikan nasihat kepada orang lain meniatkannya semata-mata mengharapkan rida Allah Swt. serta mencari pahala dan balasan dari-Nya

2.Memberikan Nasihat Kepada Seorang Muslim Walaupun Tidak Diminta
Ini merupakan kesempurnaan nasihat untuk saudara sesama muslim. jika engkau mendapatinya hampir terjatuh ke dalam suatu keburukan, melakukan pelanggaran syar'i, berbuat sesuatu yang memudharatkan dirinya, atau perbuatan lainnya, maka segera nasihatilah saudaramu itu walaupun ia tidak memintanya.

3.Mencari Cara Terbaik dalam Menyampaikan Nasihat
Ketahuilah bahwasannya setiap manusia apabila diingatkan dengan maksud untuk mengupas aibnya, kejelekannya dan kekurangannya maka hal itu diharamkan. Namun apabila di dalamnya terdapat maslahat bagi kaum muslimin secara khusus dengan maksud tanpa merendahkannya maka itu bukan perkara yang diharamkan namun dianjurkan.

4.Hendaknya Pemberi Nasihat Mengerti Betul Dengan Apa yang Ia Nasihatkan
Hendaknya Ia berhati-hati dalam pembicaraan agar tidak dipungkiri, dan hendaklah memerintah berdasarkan ilmu, karena yang demikian itu lebih mudah untuk diterima nasihatnya.

5.Hendaknya Pemberi Nasihat menjadi Teladan bagi Orang yang akan Dinasihati
Agar jangan tergolong orang yang bisa menyuruh orang lain berbuat kebaikan sedangkan ia lupa terhadap dirinya sendiri.



Hikmah dan Manfaat Nasihat

1.Keselamatan dalam hidup
2.Menjadi pribadi yang bijaksana
3.Nasihat mampu menghidupkan hati, membangun kesadaran, dan mencegah kekhilafan
4.Adanya nasihat memberikan kita solusi dari berbagi persoalan, baik dalam skala pribadi , keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara
5.Nasihat sangatlah diperlukan untuk menutupi kekurangan dan aib yang ada diantara manusia.
6.Dengan adanya nasihat dapat memberikan keuntungan dan keselamatan yang ikhlas menerima dan menjalakannya.
7.Saling menasihati dapat melunakan hati dan mendekatkan hubungan antarsesama.




       Itulah sedikit penjelasan yang dapat saya sampaikan tentang anjuran untuk saling menasihati. Semoga kita bisa menjalankan anjuran tersebut dengan baik dan juga mampu memberikan ketentraman dalam kehidupan kita. Dan semoga dengan adanya nasihat bisa membuat hati kita menjadi lebih terbuka dan mampu menerapkannya.

Post a Comment for "Cerahkan Hati Nurani Dengan Saling Menasihati"